Archive for September 2013

CONTOH PUISI

Selasa, 17 September 2013
Posted by Olga Yogantara


Menangis merindukan mentari


Hampa sore berkelabu mencapai kegelapan
Telah berpulang sang mega cahaya
Kembali ke pangkuan bulan
Bertiduran di atas sang bintang malam

Menangis merindukan mentari
Tiada sinar penerang gelap hati
Matahari bersembunyi di belakang awan hitam
Tanpa teman dan kasih sayang

Sendirian menatap langit
Tertutup kegundahan rasa takut
Tenggelam dalam keharuan
Terkenang mimpi-mimpi buruku

tak mau kembalikah engkau?
Bersamaku membangun kasih dan persahabatan
Mendirikan benteng penuh dengan cinta dan rasa sayang

CONTOH GAMBAR MILIMETER BLOCK

Jumat, 13 September 2013
Posted by Olga Yogantara

materi pokok 1 tentang mesin motor

Rabu, 04 September 2013
Posted by Olga Yogantara
Materi Pokok I
(Mesin Sepeda Motor)

1.    Pengantar:
Mesin merupakan penghasil tenaga pada suatu kendaraan bermotor, termasuk sepeda motor. Mesin mempunyai komponen u­tama berupa silinder blok, silinder kop, dan karter (khu­sus motor 4 tak}. Masing-masing komponen tersebut, teru­tama pada komponen pertama dan kedua masih dapat dirinci lagi menjadi beberapa sub-komponen.
Di samping itu, masing-masing komponen tersebut di atas mempunyai fungsi tertentu, sesuai dengan cara kerja suatu motor (4 tak atau 2 tak). Oleh karena itu, pada bagian ini diuraikan tentang fungsi komponen mesin, dan cara kerja motor 4 tak dan 2 tak.
Untuk lebih memperjelas pemahaman anda terhadap kom­ponen mesin dan menumbuhkan ketrampilan praktik, maka bagian ini juga memaparkan tentang bagaimana melakukan bongkar-pasang suatu mesin sepeda motor.

2.    TIU:
Seteiah mengikuti pelatihan ini peserta pelatihan akan dapat mengenal mesin sepeda motor secara konsep teori dan praktik.

3.    TIK:
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta pelatihan akan dapat:
a.      Menyebutkan fungsi komponen mesin sepeda motor.
b.     Menyebutkan cara kerja motor 4 tak.
c.      Menyebutkan cara kerja motor 2 tak.
d.     Membongkar-pasang komponen mesin sepeda motor.

4.   Kegiatan Belajar 1 (Menyebutkan fungsi komponen mesin sepeda motor):
a.     Uraian
        Komponen tidak bergerak.
Yang dimaksud dengan komponen tidak bergerak pada sepeda motor adalah komponen yang tidak bergerak ketika mesin hidup. Pengertian bergerak di sini tidak sama dengan berpindah sehingga dapatlah dipisahkan komponen mana yang bergerak dan komponen mana yang tidak bergerak. Semua komponen sepeda motor berpindah pada kedudukannya masing­-masing ketika sepeda motor berjalan.
Komponen-komponen yang tidak bergerak dalam hal ini adalah yang tidak termasuk ke dalam sistem bahan bakar, sistem pelumasan, dan sistem pendinginan. Penge1ompok tersebut hanya dimaksudkan agar mudah dalam pembahasannya saja. Komponen-komponen tersebut antara lain:

        Blok silinder.
Blok silinder bisa dikatakan bagian yang penting penting pada suara mesin. Blok silinder tempat piston bergerak bolak balik dan tempat beberapa komponen kelistrikan dipasangkan. Konstruksi blok silinder dipengaruhi o!eh sistem pendinginannya, jumlah silindernya serta sistem pemasukan bahan bakarnya. Sistem pendinginan sepeda motor kebanyakan adalah dengan menggunakan pendinginan udara. Untuk menambah efektifitas pendinginan maka bagian luar blok silinder dibuat bersirip agar luas bidang permukaan pendinginan lebih besar.
Konstruksi blok silinder sepeda motor 4 tak lebih sederhana dibandingkan dengan sepeda motor 2 tak, karena sistem pemasukan bahan bakar sepeda motor 4 tak menggunakann katup-katup sehingga saluran pemasukannya melalui kepala silinder. Pada sepeda motor 2 tak dinding silindernya berlubang untuk saluran gas (bahan bakar).








Gambar Blok Silinder
Jumlah silinder mesin sepeda motor umumnya hanya satu tetapi ada beberapa sepeda motor bersilinder dua atau lebih.  Blok silinder pada sepeda motor dengan dua silinder atau lebih konstruksinya lebih rumit, karena sistem pendinginannya menggunakan pendinginan air. Untuk keperluan pendinginan tersebut maka pada blok silinder perlu dibuat saluran-saluran air pendinginan yang terdiri dari mantel-mantel air.

KepaIa silinder
Bagian atas blok silinder adalah kepala silinder. Kepala silinder dibaut pada blok silinder dengan baut-baut yang panjang. Baut-baut tersebut dikeraskan dengan kekerasan tertentu. Konstruksi kepala silinder dipengaruhi oleh sistem pemasukan bahan bakar dan penggerak katupnya. Pada sepeda motor 4 tak katup-katupnya dipasang pada kepala si1inder sehingga kepala silindernya mempunyai lubang-lubang pemasukan bahan bakar dan pengeluaran gas buang. Jika mesin sepeda motor dengan sistem OHC (Over Head Camshaft) maka poros camnya ditempatkan pada kepala silinder sehingga konstruksinya tambah rumit. Hal ini tidak terdapat pada kepala silinder sepeda motor 2 tak. Kepala silinder juga sebagai tempat pemasangan busi. Busi tersebut dipasangkan dengan cara diulirkan. Elektroda busi menghadap ke ruang bakar.








Gambar Kepala Silinder
        Bak engkol
Bak engkol merupakan ruangan tempat berputarnya engkol. Bagian bawah bak engkol adalah ruang karter tempat minyak pelumas. Tutup karter merupakan belahan blok silinder yang dibaut pada sekeliling tepinya Pemasangan belahan tersebut diberi perpak di antara keduanya untuk mencegah kebocoran minyak pelumas. Baut-baut tersebut dipasang dengan kekerasan tertentu oleh pabrik pembuatnya. Namun pada motor 2 tak, ruang engkol tidak digunakan untuk penampungan oli mesin, tetapi difungsikan sebagai ruang bilas untuk proses pemasukan campuran udara dan bensin ke dalam silinder.









Gambar Bak Mesin

        Komponen bergerak.
Yang dimaksud dengan komponen bergerak adalah komponen mesin  yang bergerak jika mesin hidup baik itu gerak lurus maupun gerak putar. Komponen yang bergerak tersebut adalah yang tidak termasuk ke dalam sistem pendinginan, pelumasan, dan bahan bakar.

Piston
Bentuk piston dibedakan menjadi dua yaitu bentuk piston mesin 2 tak dan bentuk piston mesin 4 tak. Bentuk piston mesin 2 tak ditentukan oleh sistem pemasukan gas ke dalam silindernya. Bentuk piston mesin 2 tak antara lain:
       - Puncak piston cembung.
puncak piston cembung dimaksudkan untuk membantu arah pemasukan gas baru ke dalam silinder. Arah masuk gas baru tersebut harus sedemikian rupa sehingga gas buang dapat keluar semuanva dan gas baru tidak ikut keluar bersama gas buang.
       - Sisi piston berlubang.
Piston model ini untuk memenuhi keperluan pemasukan gas baru ke dalam ruang engkol. Model ini digunakan pada sistem pemasukan piston valve.
Bentuk bentuk piston di atas tidak digunakan pada sepeda motor 4 tak. Tapi baik piston sepeda motor 4 tak maupun piston sepeda motor 2 tak selalu diberi alur sebagai tempat pemasangan ring piston. Jumlah alur pada piston 4 tak lebih banyak karena piston 4 tak menggunakan dua macam ring yaitu ring oli dan ring kompresi sedangkan piston motor 2 tak hanya menggunakan ring kompresi.
Piston harus tahan terhadap gesekan, panas yang tinggi, perubahan panas yang mendadak serta bobotnya ringan. Gesekan yang terjadi pada piston lama kelamaan akan menyebabkan keausan pada sisi piston. Ausnya piston biasanya dibarengi pula olehnya ausnya dinding silinder. Keausan tersebut berakibat fatal terhadap mesin antara lain tekanan kompresi turun sehingga tenaga mesin berkurang. Hal itu disebabkan karena terjadinya kebocoran gas lewat kerenggangan antara piston dengan dinding silindernya.. Kebocoran gas tersebut berakibat ganda yaitu pemasukan bahan bakar boros dan polusi udara
       Jika silinder mesin telah aus perbaikannya adalah dengan cara memperbesar diameter sihindernya dengan demikian diameter pistonnya harus disesuaikan. Pabrik pembuat piston telah memproduksi piston dalam dua ukuran yaitu ukuran standard dan ukuran over size. Ukuran over size dipergunakan untuk diameter silinder yang telah diperbesar (over size).






Gambar Piston
       Ring piston
      Piston dilengkapi dengan ring untuk menambah kerapatan penyekatan terhadap ruang bakar dan meratakan oli yang melumasi silinder. Ring yang berfungsi untuk menambah kerapatan penyekatan terhadap ruang bakar adalah ring kompresi sedangkan ring yang berfungsi untuk meratakan oli pelumas dalam silinder adalah ring oli. Ring kompresi digunakan pada semua jenis motor baik itu motor 4 tak maupun motor 2 tak. Sedangkan ring oli hanya digunakan pada motor 4 tak. Jumlah ring kompresi pada motor bervariasi tergantung pada keperluannya Pemasangan ring kompresi harus sesuai dengan nomor urutnya. Ring no 1 dipasang pada alur paling atas dari piston dan seterusnya. Ring paling atas disebut top ring. Ring ini dichrom sehingga cukup kuat untuk menahan temperatur yang tinggi serta tahanan terhadap tekanan yang tinggi pula.
      Ciri-ciri ring kompresi I motor 2 tak adalah:
·                    Pada ujung ring terdapat merk  IN/IT/IR.
·           Agak tebal.
·                    Lebih kenyal pemegasannya.
·           Pada ujung ring terdapat rumah spie untuk mengancing ring.
    Ciri-ciri ring kompresi II motor 2 tak adalah:
·                    Pada ujung ring terdapat tanda merk 2N/2T/2R.
·                    Agak tipis.
·                    Kurang kenyal gaya pemegasannya.
·                    Pada ujung ring terdapat rumah spie pengancing ring.
Antara piston dan ring piston dipasang ring ekpander untuk menambah tenaga ring dan menambah kerapatan penyekatan serta mengurangi suara dari ring piston.
Pada pemasangan ring piston harus pula diperhatikan bahwa permukaan ring harus berada di atas sedangkan celah-celah ring harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak segaris vertikal untuk mencegah terjadinya kebocoran kompresi.


                                                                                    1 = Ring Kompresi Pertama
                                                                                    2 = Ring Kompresi Kedua




Gambar Letak Spie Ring Piston
Ring piston dibuat dari besi cor khusus. Bentuk penampang ring piston ada beberapa macam antara lain:
-     Segi empat
Ring ini mempunyai penampang berbentuk segi empat. Ring bentuk ini paling banyak digunakan.
-     Trapesium.
Ring bentuk trapesium direncanakan agar ring mudah didorong oleh tekanan pembakaran. Ring piston juga keluar masuk dalam alurnya sehingga mencegah ring macet karena timbunan arang karbon.
     -     Bentuk ”L”
Ring bentuk ini memberikan efek penyekatan yang sangat baik tetapi tahanan yang ditimbulkan cukup besar sehingga ring ini jarang digunakan.

Batang piston
                   Gaya akibat ledakan pembakaran bahan bakar diteruskan ke poros engkol oleh batang piston. Batang piston bergerak bolak balik sambil sedikit berayun karena sudut yang berubah ubah. Batang piston menerima beban yang berat sekali karena fungsinya tersebut. Oleh karena itu batang piston hrus dibuat dari bahan yang sangat kuat. Batang piston berbentuk pipih dengan salah satu ujung-ujungnya berbentuk setengah lingkaran sebagai tempat kaitan dengan poros engkol. Bagian tersebut lebih besar dari pada bagian yang berkaitan dengan pena piston.






Gambar Batang Piston
       Pen piston
      Pen piston berfungsi untuk menjamin batang piston pada piston. Pen tersebut harus memungkinkan batang piston sedikit berputar. Oleh karena itu pemasangan pen piston dibuat bebas terhadap pistonnya atau terhadap batang pistonnya. Agar tidak bergeser kesamping pen piston ditahan oleh pengunci yang kuat.

      Poros Engkol
      Dari batang piston gerakan diteruskan ke poros engkol. Oleh poros engkol gerak lurus bolak balik tersebut diubah menjadi gerak putar. Putaran poros engkol tersebut tidaklah merata karena pada saat piston bergerak ke atas putaran poros engkol mengalami perlambatan yaitu pada saal langkah buang dan langkah kompresi. Gerakan piston pada saat langkah kompresi dan Iangkah buang hanyalab dari gaya lembam yang disimpan roda gila. Roda gila yang dipasangkan pada ujung poros engkol berfungsi sebagai penyimpan gaya lembam dan meratakan putaran poros engkol.






Gambar Poros engkol.
      Bentuk poros engkol dipengaruhi oleh jumlah silinder mesin sepeda motor yang bersangkutan. Tetapi kebanyakan sepeda motor bersilinder satu sehingga bentuk poros engkol sepeda motor hampir sama Disamping jumlah silinder maka urutan pengapian mesin juga menentukan bentuk poros engkol. Secara teoritis poros engkol harus dibuat sependek mungkin untuk mengurangi lenturan akibat gaya puntir waktu berputar.

           

            Roda penerus/roda gila

      Roda penerus pada sepeda motor tidak sama dengan pada mobil karena letak roda penerus sepeda motor di dalam mesin. Roda penerus tersebut dipasangkan pada poros engkol. Fungsi roda penerus yang utama adalah untuk menyimpan gaya lembam sehingga mesin masih dapat melaksanakan langkah buang, isap dan kompresi dengan tenaga yang cukup besar. Fungsi tersebut didasarkan pada hukum kelembaman yang me­nyebutkan bahwa setiap benda cenderung akan mempertahankan ke­adaannya. Benda yang diam sulit untuk digerakkan dan benda yang terlanjur bergerak tidak begitu saja dapat dihentikan masing-masing cenderung untuk memoertahankan “diam atau terus bergerak”. Kecende­rungan bergerak terus pada roda gila tersebut dimanfaatkan untuk menggerakkan piston pada langkah buang, hisap, dan kompresi sedangkan pada langkah usaha piston mendapat gaya tekan yang sangat besar dan ledakan akibat pembakaran bahan bakar di dalam ruang bakar.

     Katup dan mekanisme penggerak katup.
       Pada sepeda motor 4 tak digunakan katup-katup untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas. Katup-katup tersebut membuka dan menutup secara otomatis melalui mekanisine penggerak katup. Ada dua macam mekanisme penggerak katup yang banyak digunakan pada sepeda motor yaitu mekanisme penggerak dengan batang pendorong dan mekanisme penggerak dengan rantai mesin. Masing-masing mekanisme penggerak tersebut mempunyai kelebihan tersendiri.
            Kelebihan mekanisme penggerak katup dengan batang pendorong:
·         Tak perlu disetel.
·         Pemindahan gerak lebih cepat
·         Pembukaan dan penutupan katup lebih tepat.
·         Lebih mudah memasangnya­
·         Tidak berisik.
            Kelebihan mekanisme penggerak katup dengan rantai mesin
·         Dapat disetel sesuai dengan kondisi mesm.
·         Lebih murah harganya.
      Karena umumnya sepeda motor 2 tak tidak menggunakan katup maka sepeda motor 2 tak tidak menggunakan mekanisme penggerak katup. Hal mi menyebabkan konstruksi sepeda motor 2 tak lebih sederhana karena tidak diperlukan adanya roda gigi poros engkol, roda gigi poros kam, tuas penekan katup. batang pendorong atau rantai. Tidak digunakannya katup pada mesin sepeda motor 2 tak disebabkan oleh perencanaannya yang lebih sulit dimana jika pada mesin sepeda motor 4 tak setiap dua kali putaran poros engkol katup-katup harus membuka masing-masing satu kali sehingga perbandingan antara roda gigi poros engkol dengan roda gigi poros kam 2:1 maka pada mesin sepeda motor 2 tak hal ini tidak bisa dilaksanakan karena proses sekali pembakaran pada mesin 2 tak adalah satu kali putaran poros engkol atau dua kali langkah piston/torak. Selama satu kali putaran poros engkol katup-katup masing-masing harus membuka satu kali sehingga perbandingan antara roda gigi poros engkol dengan roda gigi poros kam lebih sulit direncanakan.
      Mekanisme penggerak katup dengan rantai dilengkapi dengan penyetel ketegangan rantai. Penyetel tersebut bekerja secara otomatis atau manual. Kelebihan penyetel otomatis adalah tegangan rantai selalu sesuai dengan kondisi mesin. Perlu diketahui jika tegangan rantai penggerak katup terlalu keras akan berakibat:
-    Mesin mendengung.
 -    Putaran t.ersendat sendat
-    Roda gigi cepat aus.
-    Mesin sulit dihidupkan
-    Mesin tidak d~at stasioner
-    Rantai cepat putus.
    Jika tegangan rantai terlalu kendor berakibat:
       -    Mesin berisik.
-    Mesin sulit di hidupkan
-     Mesin tidak dapat stasioner.
-     Tenaga mesin tidak dapat maksimal.
-    Bahan bakar boros karena pembakaran tidak sempurna.
      Katup-katup harus dibuat dari bahan yang kuat terhadap panas yang tinggi, perubahan suhu yang tnendadak yaitu suhu dingin dari gas baru dan suhu panas oleh gas buang. serta tahan terhadap gesekan. Untuk menambah efisiensi pemasukan gas baru diameter katup masuk dibuat lebih besar dari pada diameter katup buang. Katup-katup tersebut dilengkapi dengan pegas spiral agar penutupannya rapat. Pegas-pegas tersebut mempunyai tegangan tertentu. Akibat pegas katup yang lemah adalah gerakan katup kurang cepat seperti rnelayang sehingga dapat menyebabkan kebocoran kompresi.
Tegangan pegas yang terlalu kuat menyebabkan katup cepat aus sehingga celah katup cepat bertambah besar karena ujung batang katup cepat aus. Celah katup berfungsi untuk menjamin agar katup tetap menutup rapat meskipun terjadi pemuaian batang katup. Celah katup buang umumnya lebih besar dan pada celah katup masuk. Celah tersebut memisahkan ujung batang katup dengan permukaan tuas penekan katup (rocker arm). Untuk menambah gaya penekanan maka tuas penekan katup dipasang miring.
Kemiringan tuas tersebut berarti menambah panjang lengan momen penekanan. Semakin besar momen tersebut semakin kecil tenaga/gaya yang diperlukan sehingga penekanan terasa ringan










Gambar Mekanisme Penggerak Katup dengan batang pendorong
Keterangan gambar:
1dan 2                         =  tuas penekan katup
3                      =  katup buang
4                                            =  katup masuk
5 dan 6                        =  batang pendorong katup
7 dan 8                        =  tuas pengangkat
9                      =  pen
10                                        =  kam
11                                        =  roda gigi kam
12                                        =  roda gigi engkol













Gambar Mekanisme Penyetel Ketegangan Rantai Mesin
Diagram pembukaan katup masuk dan katup buang dapat dilihat pada gambar berikut:








Gambar Diagram Pembukaan Katup
Pada diagram di atas terlihat bahwa katup masuk membuka sebelum langkah hisap dimulai atau pada akhir langkah buang.Pembukaan katup yang lebih awal tersebut lebih menguntungkan karena waktu pembukaan katup lebih lama sehingga gas baru yang masuk lebih banyak. Pada akhir langkah buang aliran gas buang keluar menyebabkan kevakuman di dalam ruang baker. Jika pada saat ini katup masuk membuka maka gas baru akan terhisap masuk meskipun piston sedang bergerak keatas. Katup masuk menutup beberapa derajat engkol setelah piston melewati titik mati bawah. Meskipun pada saat ini piston pada awal langkah kompresi tetapi karena aliran gas masuk begitu deras maka gas baru akan cenderung terus mengalir kedalam silinder.
Katup buang mulai membuka pada akhir langkah usaha yaitu beberapa derajat engkol sebelum titik mati bawah. Pada saat ini piston masih bergerak ke titik mati bawah, tetapi meskipun demikian karena tekanan didalam silinder sangat kuat maka begitu katup buang membuka gas bekas keluar dengan sendirinya tanpa dorongan piston. Katup buang menutup beberapa derajat setelah piston mencapai TMA (Titik Mati Atas). Gas buang bergerak keluar karena gaya lembam gas tersebut dan gaya dorong dari gas baru.

      Bantalan
Bantalan berfungsi untuk memikul beban pada bagian-bagian yang berputar atau berayun dimana beban tersebut sangat berat. Bantalan roda memikul seluruh berat kendaraan dan muatannya, bantalan proses engkol memikul gaya akibat pembakaran gas dalam ruang bakar. Meskipun bentuknya sederhana tetapi karena tugasnya sangat berat maka bantalan harus memenuhi syarat-syarat antara lain:
·              Tahan aus
·              Tahan suhu yang tinggi
·              Dapat bekerja terus menerus tanpa harus sering melumasi
Bagian-bagian mesin yang harus diberi bantalan antara lain poros engkol dan batang piston. Kerusakan sedikit saja pada bantalan tersebut dapat berakibat parah yaitu dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan dibagian lain dengan cepat.

      Ada beberapa macam bantalan antara lain:
-       Bantalan luncur.
     Dibanding dengan bantalan modeel yang lain bantalan ini paling murah harganya. Bantalan luncur mamp;u menahan beban yang tinggi. Bantalan juga mampu meredam dan menyerapgetaran yang terjadi sampai batas terendah. Jenis bantalan ini antara lain BOS. Bantalan ini terbuat dari perunggu yang dipres.
-       Bantalan gelinding.
     Bantalan gelinding mempunyai koefisien gerak yang lebih kecil dibanding bantalan bantalan luncur. Bantalan gelinding yang paling sederhana terdiri atas sejumlah peluru atau jarum yang diapit oleh sepasang silinder baja. Bantalan jenis ini kurang mampu menahan beban berat tetai pelumasnya lebih mudah. Macam bantalan gelinding ditentukan oleh elemen gelindingnya.

b. Latihan
Sebutkan nama dan fungsi komponen mesin sepeda motor yang ditunjukkan oleh instruktur.
Jawaban Latihan :
Komponen yang ditunjukkan kepada peserta diantaranya (1) piston, (2) ruang kompressi, (3) katup, dan (5) poros engkol.

c. Rangkuman
      Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, yang masih dapat dibagi lagi menjadi sub komponen. Komponen utama tersebut adalah silinder blok, silinder kop, dan karter (untuk motor 4 tak).
      Fungsi utama mesin tersebut adalah menghasilkan tenaga yang akan menggerakkan roda sehingga sepedah motor melaju. Komponen-komponen mesin itu bekerja secara sistematis, mulai dari komponen untuk memasukkan campuran bahan bakar dan udara sampai dengan pengubahan gerak lurus menjadi putar.

d. Tes
      Sebutkan nama komponen sepeda motor yang berfungsi sebagai berikut:
1)      Menghisap campuran bensin dan udara ke dalam silinder.
2)      Merubah gerak lurus piston menjadi gerak putar untuk dimanfaatkan sebagai tenaga kendaraan.
3)      Menggerakkan katup, baik pembuangan maupun pemasukkan.

e. Umpan balik dan tindak lanjut.
      Apabila peserta pelatihan sudah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tes di atas secara benar, maka dapat diteruskan dengan kegiatan belajar berikutnya. Untuk mencocokkan benar tidaknya jawaban peserta pelatihan, maka dapat dilihat pada bagian kunci jawaban tes yang terletak pada akhir materi pokok 1 tentang mesin sepeda motor ini.


5. Kegiatan belajar 2 (Mendiskripsikan prinsip kerja motor 4 tak)
a. Uraian
Gambar dan prinsip kerja motor 4 langkah
Keterangan gambar:
  1. Saluran masuk / In
  2. Klep masuk / In
  3. Klep buang / Ex
  4. Saluran buang / EX
  5. Busi / Sparg Plug
  6. Ruang bakar
  7. Piston /Zuiger Torak
  8. Dryf stang / Stang Zuiger
  9. Cran Shaft / Kruk as.
  10. Dinding silinder
  11. Rusuk-rusuk pendingin
  12. Bak verseneling
TMA = Titik Mati Atas
TMB = Titik Mati Bawah
                                                                          
Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Olga Yogantara -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -