Archive for Januari 2017
Ketika kata menjadi rangkaian bait puisi
Mulut yang tak mampu mengucap tak dapat ditangisi
Bertanya, apakah kertas ini mampu menjadi pengantar hati?
Hanya pena yang mampu mengerti
Syair sang pujangga hanya seni yang tak kau pahami
Awan yang beriringan pun menghadapi sang mentari
Hanya bisa menutup tak dapat menyelimuti
Jika suatu saat mulutku bicara
Ada suatu tanya,
Apakah diri ini pantas untuk menunggu dan bertahan, atau kah pergi dan beralih ke hati yang lainnya?
Bukan mata atau telinga yang menjawab
Tapi takdir yang menentukan kita
Wahai bunga mawar putih
Sesuci apapun warna putih, putih bersih
Tapi engkau tetap mawar, mawar yang berduri
Yang dapat menyakiti siapapun yang mendekati